Emo kids istilah yang lebih sering pada masa - masa sekarang ditambatkan pada anak-anak berambut poni lempar (padahal gaya poni lempar pertama kali dipopulerkan orang-orang new wave di tahun 80an dan Phillip Oakey dari Human League sebagai pelopornya dan kemudian entah bagaimana emo kids mengadopsi gaya tersebut untuk kemudian diklaim sebagai gaya emo) dengan celana pensil alias celana ketat dengan bagian betis superketat.
Streotip kebanyakan yaitu mendengarkan musisi dengan nama genre sama (ini sekte atau klan ya?) yaitu Emo, dengan lirik cenderung tersirat keputusasaan, kecemburuan brutal, dan merasa puitis hanya dengan tambahan kata-kata “i love you til my heart bleeds” atau “cut my wrist and black my eyes”, benar-benar menyimpan makna yang sangat sado masokhis,mungkin bisa dibilang tengku fakhri anak emo ya hehehehehe. Disamping itu band - band yang membawakan musik “emo” ini biasanya menyisipkan teriakan atau lebih sering disebut scream bahkan bisa sampai taraf growling dengan begitu rapinya sampai terkadang terdengar sintetik atau diada-adakan untuk tujuan mencapai nuansa penuh emosi. Bahkan ada yang membentuk suatu komunitas dan terfokus pada pamer-pameran gaya berpakaian dan obrolan tentang musik yang menurut mereka “emo” padahal belum tentu. Bahkan ada yang menempelkan kata emo pada gambar band Dan untuk sedikit meluruskan pemahaman yang telah salah arah ini, tampaknya perlu bagi kita untuk mengerti dan memahami sejarah musik ini: